Senin, 20 Juni 2016

Perbedaan dan persamaan konghucu, Buddha, tao

Ø  Perbedaan
Penjelasan
Agama Buddha
Agama Tao
Agama Konfusius
Berpedoman pada :
Sidharta Gotama
Laozi
Ajaran Konfusius
Kitab Suci
Tripitaka
Dao De Jing
Shi Shu Wu Jing
Tempat Ibadah
Vihara/Cetiya
Kelenteng,kuil, Tao Kwan, Miao, Gong
Li Dhang
Ajaranya
Adanya jalan tengah untuk mencapai nibbana dan segala sesuatu dapat diterangkan secara realitis
Pencapaian Kesempurnaan seseorang didapat berkat dari latihan dan pengelolhan batin hanya dikaitkan dengan pelupaan diri serta penggabungan di alam semesta
Manusia hendaknya bertingkah laku secara manusiawi, yaitu dapat mendapat kebahagian, kesenangan, bahkan marah dan sedih.

Ø  Persamaan
Mengajarkan pandangan etika moral, mengajarkan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa yang tidak berkepribadian, tidak melibatkan diri dalam social yang sulit, menekankan kelemah lembutan untuk mengurus, mengatur dan berhadapan dengan dunia ini. Inti dari ajaranya sama-sama membuat manusia yang bijaksana


Ø  Tionghoa selalu identik dengan Buddha dan konghucu
Karena awal mulanya Buddha dan konghucu berada di tiongkok tersebut selalu mengadopsi budaya setempat. Dan pada saat di Indonesia budaya orang tionghoa dengan budaya dari agama Buddha dan Konghucu hamper mirip, seperti adanya altar  untuk para dewa, menggunakan hio,dan sebgainya, sehingga tak heran jika banyak orang beranggapan bahwa orang tionghoa selalu memiliki agama Buddha atau konghhucu


Ø  Perlukah Konghucu menjadi agama

Menurut kelompok kami perlu, karena pada dasarnya cara pelaksanaan adat agama Buddha dengan konghucu berbeda. Konghucu lebih menekankan kepada para dewa, mengagungkan para dewa.

RESENSI BUKU


MENEROPONG KEBERUNTUNGAN
BERDASARKAN SHIO
Ketika sekelompok orang di cina berusaha untuk menghancurkan kepercayaan dalam astrologi Cina, sistem ilmu feng shui dan astrologi tetap dipertahankan oleh bangsa cina sendiri serta telah dianut dan dimajukan oleh oranng-orang Cina di negara lain, seperti Hongkong, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat, yang masih mempertahankan kepercayaan kuno demi kebijaksanaan. Bahkan, para miliuner dunia dan sederetan selebritis papan atas masih memuja dan memiliki anggapan positif di dalam hidup mereka.
Dunia astrologi bukan hanya dianggap ilmu pengetahuan kuno, tetapi juga terbentuk sebagai suatu wujud seni dalam ilmu Cina yang membawa pemahaman yang mendalam. Ilmu astrologi Cina juga sedikit banyak membongkar sikap dan karakter bangsa. Misalnya, Indonesia yang lahir pada tahun ayam, di kuasai oleh presiden yang dibawah naungan shio ayam selama tiga dekade lebih menjabat pada tahun 1949 merupakan kerbau pekerja keras, negara yang memiliki rakyat yang ulet, cenderung keras kepala, konservatif, dan memikul beban yang banyak.
Astrologi Cina berdasarkan hitungan kalender lunar telah diperkenalkan oleh kaisar Huang Di yang legendaris, lebih dikenal dengan julukan Yellow Emperror (Kaisar Kuning). Konon, orang Cina mempercayai bahwa kaisar adalah utusan Tuhan yang turun ke bumi untuk memerintah rakyat. Kaisar merupakan manusia yang memiliki kecerdasan diluar kemampuan manusia biasa. Mereka bisa meramalkan hal yang akan terjadi, perubahan iklim, dan strategi peperangan.
Kaisar Huang Di yang juga memperkenalkan sistem siklus 60 tahun yang di ambil dari dua belas zodiak dikalikan lima elemen alam. Tiap tahun diwakili oleh sebuah zodiak yang tersimpan banyak cerita di dalamnya. Konon, zodiak itu akan membawa perubahan dalam kehidupan manusia, fenomena alam, dan stabilitas kenegaraan.

KEBERUNTUNGAN BERDASARKAN ELEMEN SHIO
Siklus dari lima elemen atau dikenal dengan Wu Xing adalah satu konsep yang penting dalam pengobatan tradisional Cina, analisis nasib, dan feng shui. Hal yang perlu diketahui adalah hubungan dari kelima elemen ini dan bagaimana mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Begitu juga hubungan manusia antara yang satu dengan yang lainnya,yakni ada yang saling membutuhkan, saling merugikan, bahkan saling menguntungkan. Untuk itu, kita perlu mengetahui elemen apa yang kita butuhkan dan menguntungkan bagi kita.

ELEMEN KONSTRUKTIF (MENGUNTUNGKAN)
ELEMEN DESTRUKTIF (MERUGIKAN)
Logam Menghasailkan Air
Air Menghasilkan Kayu
Kayu Menghasilkan Api
Api Menghasilkan Tanah
Tanah Menghasilkan Logam
Air Meleburkan Logam
Logam Menghancurkan Kayu
Kayu Melemahkan Tanah
Tanah Menyerap Air
Air Memadamkan Api

SIFAT KARAKTERISTIK MENURUT TANGGAL KELAHIRAN
Setiap manusia memiliki tanggal lahir masing-masing yang menyimpan suau misteri, karena setiap manusia terlahir dengan sifat yang unik antara manusia satu dengan manusia lainnya. Orang Cina percaya bahwa hubungan manusai sangat erat kaitannya dengan waktu dan planet yang mengelilingin bumi. Fenomena alam juga dapat dipercaya dapat membawa perubahan dalam kehidupan manusia. Ilmu astrologi sering mengkaji kehidupan manusia dengan planet bintang yang membawa pengaruh bagi tanggal lahir seseorang yang sering kita kenal dengan zodiak dalam hitungan dua belas bulan. Namun, kita akan mengkaji sifat yang dibawa seseorang berdasarkan pengaruh bulan. Dibawah ini adalah sifat dan peruntungan berdasarkan kalendar lunar.

KEBERUNTUNGAN BERDASARKAN BULAN LAHIR
Tidak hanya setiap tahun ada tanda shio. Dalam perhitungan bulan juga terdapat tanda shio. Kedua belas bintang yang melambangkan kedua belas cabang bulan, juga ikut mengambil andil dalam perhitungan shio. Tanda dalam bulan dilambangkan lewat zodiak untuk mempermudah perhitungan dalam      Ba-Zi.
Bulan Tikus
7 desember – 5 januari
Bulan Kerbau
6 januari – 3 februari
Bulan Macan
4 Februari – 5 Maret
Bulan Kelinci
6 Maret – 4 April
Bulan Naga
5 April – 5 Mei
Bulan  Ular
6 Mei – 5 juni
Bulan Kuda
6 Juni – 6 Juli
Bulan Kambing
7 Juli – 7 Agustus
Bulan Monyet
8 Agustus – 7 September
Bulan Ayam
8 September – 8 oktober
Bulan Anjing
9 Oktober – 7 November
Bulan Babi
8 November – 6 Desember

PASANGAN SHIO BEDASARKAN BULAN LAHIR
Astrologi Cina yang dalam perhitungannya menggunakan 12 lambang zodiak, yakni bulan yang beda tempat dipercaya banyak menemui kecocokan.
ZODIAK BULAN
KECOCOKAN
Bulan Tikus

Bulan Naga
Bulan Monyet
Bulan Kerbau

Bulan Ular
Bulan Ayam
Bulan Macan

Bulan Kuda
Bulan Anjing
Bulan Kelinci

Bulan Kambing
Bulan Babi
Bulan Naga

Bulan Monyet
Bulan Tikus
Bulan Ular

Bulan Ayam
Bulan Kerbau
Bulan Kuda

Bulan Anjing
Bulan Macan
Bulan Kambing

Bulan Babi
Bulan Kelinci
Bulan Monyet

Bulan Tikus
Bulan Naga
Bulan Ayam

Bulan Kerbau
Bulan Ular
Bulan Anjing
Bulan Macan
Bulan Kuda
Bulan Babi

Bulan Kelinci
Bulan Kambing

KALENDER LUNAR
Orang Cina mengatakan bahwa selain tiga faktor utama yang mempengaruhi keberuntungan seseorang (keberuntungan langit, hubungan manusia yang baik, dan keberuntungan bumi atau tempat tinggal), masih ada lima faktor mendasar lainnya yang menentukan peruntungan seseorang, diantaranya nasib, feng shui, moral, kebajikan, dan pendidikan.

Faktor keberuntungan langit yang tidak bisa diubah adalah penanggalan lahir dan orangtua. Faktor hubungan manusia yang baik adalah ketika kita bisa menempatkan diri dan mampu bersosialisasi terhadap sesama, sehingga mendapatkan nilai lebih dalam kehidupan. Pada faktor tempat tinggal, kita harus memilih tempat yang mendukung, yaitu alam yang memberikan sumber daya. Tempat tinggal sangat mempengaruhi kondisi kehidupan. Oleh karena itu, pemilihan dan tata feng shui yang baik juga memberi kontribusi keharmonisan dalam hidup.

TOKOH TIONGHOA

Dibalik tragedi “penculikan” Bung Karno yang diakibatkan karena para pemuda (Adam Malik, Chaerul Saleh, Sukarni) mendesak ingin Indonesia Merdeka, ternyata dibalik itu ada seorang beretnis Tionghoa yang dengan suka rela meminjamkan rumahnya (diDusun Bojong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang) sebagai rumah singgah untuk Bung Karno, Bung Hata, Sukarni Yusuf Kunto, dr. Sutjipto, Fatmawati, Guntur Soekarnoputra dan lain-lainya selama 3 hari, dari tanggal 14 Agustus 1945 sampai 16 Agustus 1945, Beliau bernama Djiaw Kie Siong.
Di rumah beliau jugalah sebagai tempat pembuatan naskah Proklamasi dan beliau serta para pemuda Rengasdengklok lainya sudah mempersiapkan segala keperluan untuk besoknya (16 Agustus 1945) di bacakan naskah proklamasi dan Bendera Merah Putih pun sudah berkibar.

Tapi sayangnya, tiba-tiba pada sorenya datanglah Ahmad Subardjo. Ia mengundang Bung Karno dan yang lainya. berangkat ke Jakarta untuk membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56.

Djiaw Kie Siong adalah seorang petani kecil keturunan Tionghoa. Beliau pernah berwasiat kepada keluarga yang menempati rumah bersejarah itu harus bersabar.
“Tak dibolehkan merengek minta-minta sesuatu kepada pihak mana pun. Bahkan, harus rela setiap hari menunggui rumah mereka demi memberi pelayanan terbaik kepada para tamu yang ingin mengetahui sejarah perjuangan bangsa.”
Djiaw Kie Siong meninggal dunia pada 1964. Namanya praktis hampir tidak dikenal ataupun tercatat dalam sejarah. Namun, Mayjen Ibrahim Adjie pada saat masih menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, pernah memberikan penghargaan kepada Djiaw dalam bentuk selembar piagam nomor 08/TP/DS/tahun 1961.
Menurut kami kenapa beliau tidak terkenal, tidak tercatat dalam sejarah, karena mungkin “penculikan” terhadap Bung Karno dan yang lainya adalah merupakan tindakan yang negatif di mata masyarakat, sehingga penjelasan tentang di rumah beliau ini sangat sedikit dan mungkin juga memang karena adanya rasis terhadap entis tionghoa




Jumat, 06 Mei 2016

Resensi Film PehCun



Resensi PehCun


 
Duan Wu Jie atau yang dikenal dengan sebutan Peh Cun di kalangan Tionghoa Indonesia adalah salah satu festival penting dalam kebudayaan dan sejarah Tiongkok. Peh Cun adalah dialek perahu naga di kalangan Tionghoa Indonesia telah tidak umum saat ini namun istilah Peh Cun tetap digunakan untuk menyebut festival ini. Festival ini dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek dan telah berumur lebih 2300 tahun dimulai dari masa Dinasti Zhou.
Perayaan festival ini yang biasa kita ketahui adalah makan Bak Cang (Rou Zong – bahasa Mandarin) dan perlombaan perahu naga (Hua Long Zhou – bahasa Mandarin ). Karena dirayakan secara luas di seluruh Tiongkok, maka dalam bentuk kegiatan dalam perayaannya juga berbeda di satu daerah dengan daerah lainnya. Namun persamaannya masih lebih besar daripada perbedaannya dalam perayaan tersebut.

ASAL USUL

Dari catatan sejarah dan cerita turun-temurun dalam masyarakat Tiongkok, asal usul festival ini dapat dirangkum menjadi tiga kisah:

a. Peringatan atas Qu Yuan
Qu Yuan (339 SM ~ 277 SM) adalah seorang menteri Raja Huai dari Negara Chu di masa Negara Berperang (Zhan Guo Shi Dai, 475 SM ~ 221 SM). Ia adalah seorang pejabat yang berbakat dan setia pada negaranya. Ia banyak memberikan ide untuk memajukan negara Chu, bersatu dengan negara Qi untuk memerangi negara Qin. Namun sayang, ia dikritik oleh keluarga raja yang tidak senang padanya yang berakhir pada pengusirannya dari ibukota negara Chu. Ia yang sedih karena kecemasannya akan masa depan negara Chu kemudian bunuh diri dengan melompat ke sungai Yu Luo. Ini tercatat dalam buku sejarah “Shi Ji” tulisan sejarahwan Sima Qian. Lalu menurut legenda, ia melompat ke sungai pada tanggal 5 bulan 5. Rakyat yang kemudian merasa sedih kemudian mencari-cari jenazah sang menteri di sungai tersebut. Mereka lalu melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan dan udang dalam sungai tersebut tidak mengganggu jenazah sang menteri. Kemudian untuk menghindari makanan tersebut dari naga dalam sungai tersebut maka mereka membungkusnya dengan daun-daunan yang kita kenal sebagai Bak Cang sekarang. Para nelayan yang mencari-cari jenazah sang menteri dengan berperahu akhirnya menjadi cikal bakal dari perlombaan perahu naga setiap tahunnya.

b. Peringatan atas Wu Zi-xu

Ini adalah versi lain yang juga populer di pesisir timur Tiongkok. Wu Zi-xu adalah orang negara Chu pada zaman Musim Semi dan Gugur (Chun Qiu Shi Dai, 770 SM ~ 476 SM), namun karena keluarganya dibunuh oleh Raja Chu menyebabkan ia pergi membantu negara Wu menyerang negara Chu. Kerajaan Wu menang perang berkat jasanya. Sayangnya, setelah Raja Wu He Lu meninggal dan digantikan anaknya, anaknya tidaklah begitu menghormati Wu Zi-xu. Wu Zi-xu yang menasehatkan raja baru untuk menyerang negara Yue tidak digubris dan malah ia difitnah oleh menteri negara Wu yang bersekongkol dengan negara Yue mengharuskan ia dihukum mati. Setelah meninggal, jenazahnya kemudian dibuang oleh menteri ke dalam sungai. Sehingga, orang-orang kemudian merayakan hari raya Duan Wu untuk memperingatinya.

c. Bermula dari perayaan suku kuno Yue di Tiongkok Selatan
Perayaan sejenis Duan Wu ini juga telah dirayakan oleh suku Yue di selatan Tiongkok pada zaman Dinasti Qin dan Han. Perayaan yang mereka lakukan adalah satu bentuk peringatan dan penghormatan kepada nenek moyang mereka. Kemudian setelah terasimilasi secara budaya dengan suku Han yang mayoritas, perayaan ini kemudian berubah dan berkembang menjadi perayaan Duan Wu yang sekarang kita kenal.

KEGIATAN DAN TRADISI

1. Lomba Perahu Naga



 Tradisi perlombaan perahu naga ini telah ada sejak zaman Negara Berperang (475 SM ~ 221 SM). Perlombaan ini masih ada sampai sekarang dan diselenggarakan setiap tahunnya baik di Mainland (Hunan), HongKong, Taiwan maupun di AS. Bahkan ada perlombaan berskala internasional yang dihadiri oleh peserta-peserta dari luar negeri yang kebanyakan berasal dari Eropa ataupun Amerika Utara.
Perahu naga ini biasanya didayung secara beregu sesuai panjang perahu tersebut.

2. Makan Bak Cang (= Rou Zong – bahasa Mandarin)




 
Tradisi makan bak cang secara resmi dijadikan sebagai salah satu kegiatan dalam festival Duan Wu sejak Dinasti Jin. Sebelumnya, walaupun bak cang telah populer di Tiongkok, namun belum menjadi makanan simbolik festival ini. Bentuk bak cang sebenarnya juga bermacam-macam dan yang kita lihat sekarang hanya salah satu dari banyak bentuk dan jenis bak cang tadi.

Di Taiwan, di zaman Dinasti Ming akhir, bentuk bak cang yang dibawa oleh pendatang dari Fu Jian adalah bentuk bak cang yang bulat gepeng, agak lain dengan bentuk prisma segitiga yang kita lihat sekarang. Isi bak cang juga bermacam-macam dan bukan hanya daging, ada yang isinya sayur-sayuran. Ada pula yang dibuat kecil-kecil namun tanpa isi untuk kemudian dimakan bersama serikaya.

3. Menggantungkan Rumput Ai dan Chang Pu





Duan Wu yang jatuh pada musim panas biasanya dianggap sebagai bulan-bulan yang banyak penyakitnya, sehingga rumah-rumah biasanya melakukan bersih-bersih, lalu menggantungkan rumput Ai (saya kurang tahu bahasa Indonesia-nya – Penulis) dan Chang Pu di depan rumah untuk mengusir dan mencegah datangnya penyakit. Jadi, festival ini juga erat kaitannya dengan tradisi menjaga kesehatan di dalam masyarakat Tionghoa.

Resensi Film Gambang Kromong.



Resensi Film Gambang Kromong.


“Apa sih Gambang Kromong?” . Gambang Kromong merupakan musik hasil perpaduan dari alat-alat musik Tionghoa dengan gamelan dimana adanya perpaduan antara unsur Tionghoa dengan unsur pribumi. Namun, pasti kita sudah sangat jarang mendengarnya sekarang. Kecuali orang-orang yang tinggal didaerah Tangerang, khususnya masyarakat cina benteng ini.
Biasanya Gambang Kromong ini bisa kita lihat dan dengarkan pada acara-acara tertentu di masyarakat cina benteng ini seperti perayaan Imlek, pernikahan hingga kematian. Gambang Kromong dianggap bagian penting bagi tradisi masyarakat cina benteng dan masih betul-betul hidup dengan menurunkannya kepada anak cucu mereka.
Lalu, apa sih arti cina benteng itu sebenarnya? Dan mengapa ia juga masuk dalam kebudayaan Indonesia?

Sedikit kilas saja, mengapa disebut sebagai cina benteng karena pada jaman dulu masyarakat cina benteng ini tinggal di “Benteng”, yang merupakan nama lama dari kota Tangerang.
Hal yang membedakan cina benteng dengan masyarakat Tionghoa lainnya yang biasanya berkulit putih; masyarakat cina benteng ini mempunyai kulit yang lebih gelap dan sudah jarang menggunakan bahasa cina karena masyarakat cina benteng ini sudah berbaur dengan masyarakat pribumi.
Agama yang dianut oleh masyarakat cina benteng ini juga beragam, ada: Buddha, Taoisme, Konghucu, Protestan, Katolik dan ada juga sedikit di antara mereka yang beragama Islam.
tradisi Gambang Kromong yang ini sudah menjadi sejarah akan setiap keturunan baru dalam keluarga cina benteng. Tradisi yang dianggap penting ini dianggap sebagai keseharian dan tradisi kesenian yang tidak boleh sampai hilang.

Agar budaya tersebut dapat terus bertahan, budaya tersebut tidak hanya sekedar diberitahukan kepada anggota lainnya. Namun harus diperhatikan bahwa elemen penting budaya tersebut juga secara benar-benar diturunkan pada generasi berikutnya. Dengan begitu, masa lalu tersebut bisa menjadi masa kini dan akan terus ada sampai masa mendatang.

Gambang Kromong ini merupakan rutinitas dan kesibukannya. Beliau beserta anggota grup musiknya bersedia diundang untuk acara apapun. Karena ia dapat memainkan lagu apapun, walau baru saja mendengar. Namun, lagu-lagu yang biasa dimainkan oleh Gambang Kromong adalah lagu-lagu tradisional dan lagu-lagu lama.

Dan kini, Gambang Kromong sendiri sudah berkembang. Mungkin anda pernah mendengar dengan Gambang Kromong Kombinasi. Jenis ini sama halnya dengan Gambang Kromong pada umumnya namun adanya penambahan alat-alat musik barat yang moderen seperti gitar, bas, organ, drum, dan lainnya. Walaupun begitu, lagu masih dimainkan secara wajar dan sama sekali tidak mengurangi kekhasan dari Gambang Kromong itu sendiri.